Rabu, 22 Juli 2020

1. ILMU GIZI KELAS 10K - GIZI DALAM MAKANAN


    
    Salah satu ciri makhluk hidup adalah membutuhkan makanan untuk mempertahankan hidupnya. Makanan yang kita makan tidak hanya lezat rasanya, tetapi harus memenuhi standar kecukupan gizi. Gizi sangat erat hubungannya dengan dengan kesehatan.

    Makanan tidak hanya dapat menyehatkan tubuh, tetapi juga membuat manusia menjadi sakit. Oleh karena itu, dengan mempelajari ilmu gizi, kita dapat mengetahui berbagai makanan yang mengandung zat gizi sehingga dapat meningkatkan kesehatan tubuh.

    Ilmu gizi mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan zat-zat gizi yang terdapat didalam makanan, perubahan makanan mulai dari makanan mentah hingga disajikan, dan proses setelah makanan dimasak lalu dimasukkan ke dalam tubuh. 

    Istilah gizi/ ilmu gizi masuk ke Indonesia pada tahun 1950-an, sebagai terjemahan dari kata ”nutrition”. Kata gizi sendiri berasal dari kata “ghidza” yang dalam bahasa Arab berarti makanan. Zat Gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu: 
1. menghasilkan energi, 
2. membangun dan mememlihara jaringan, serta
3. mengatur proses-proses kehidupannya lainnya

    Pedoman Empat Sehat Lima Sempurna diperkenalkan pertama kali tahun 1950 oleh Prof. dr. Poerwo Sudarmo. Akan tetapi, saat ini pedoman tersebut sudah tidak sesuai dan diganti dengan Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Indonesia kini resmi menggunakan PGS untuk menyiapkan pola hidup sehat masyarakat Indonesia dalam menghadapi beban ganda masalah gizi, yaitu saat kekurangan dan kelebihan gizi yang terjadi secara bersama. 

    Menurut prinsip gizi seimbang, kebutuhan jumlah gizi disesuaikan dengan golongan usia, jenis kelamin, kesehatan serta aktivitas fisik. Bahan makanan dalam konsep gizi seimbang, terbagi atas 3 kelompok, yaitu zat gizi sumber tenaga, zat gizi sumber pembangun, dan zat gizi sumber pengatur.

    Para ahli gizi membagi kelompok zat-zat gizi tersebut menjadi:
1. karbohidrat
2. lemak
3. protein
4. vitamin
5. mineral
6. air

    Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah berlebihan sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan. Negara-negara berkembang seperti sebagian besar Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan pada umumnya mengalami masalah gizi lebih.

    Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh, bergantung pada zat gizi apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum (kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses-proses pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak, serta perilaku. 

    Gizi lebih dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan energi yang dikonsumsi disimpan di dalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan merupakan salah satu salah satu faktor risiko terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, jantung koroner, serta kerusakan hati dan kantong empedu.

tugas : buatlah gambar piramida Pedoman Gizi Seimbang!






0 komentar:

Posting Komentar